Makassar, 15 Agustus 2024- Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UNHAS menggelar kuliah umum yang menghadirkan dua peneliti dari Wageningen University, Belanda. Pepijn Van Oort dan Ingrid Gever memberikan pemaparan mendalam mengenai isu-isu strategis dalam produksi pangan berkelanjutan melalui sistem akuakultur.
Acara ini berlangsung di Ruang KP 311-312, lantai 3 FIKP UNHAS, dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA, dan dibuka oleh Dr. Yayu La Nafie, ST., M.Sc. selaku sekretaris Gugus Penjamintan Mutu dan Peningkatan Reputasi (GPMPR) FIKP, wewakili Dekan. Dalam sambutannya, Yayu menyampaikan permohonan maaf dan salam dari Dekan dan jajaran Dekan yang tidak dapat hadir dan membuka acara disebabkan berbagai agenda lainnya (seperti Unhas Day serta peringatan hari Ekologi Cina) yang berlangsung di waktu yang bersamaan. Yayu turut senang dengan hadirnya kedua pembicara yang menandakan bahwa kolaborasi bersama Wageningen University sejak 2019 hingga 2024 ini masih tetap berjalan dan berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan budidaya rumput laut serta bagi berbagai pihak terkait. Moderator kuliah umum ini adalah Dr. Jamaluddin Fitrah, S.Pi., M.Si. Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta staf akademik FIKP UNHAS yang antusias memanfaatkan kesempatan langka ini untuk memperluas wawasan mereka dalam bidang kelautan dan perikanan.
Dalam pemaparan pertamanya, Pepijn Van Oort menguraikan tentang The Wageningen Project: Sustainable Food Production from Aquatic Systems. Ia menjelaskan bagaimana Wageningen University menerapkan pendekatan ilmiah dalam meningkatkan produksi pangan berkelanjutan melalui sistem perairan yang inovatif. Oort menekankan pentingnya keseimbangan antara produksi pangan dan konservasi ekosistem, yang menjadi dasar dalam berbagai proyek penelitian mereka.
Selanjutnya, Van Oort juga memaparkan hasil penelitiannya mengenai Effects of Seaweed Seedling Starting Weight, Longline, Tubenet, and Cages on Seaweed Growth in South West Sulawesi. Studi ini berfokus pada berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut di Sulawesi Barat, termasuk berat awal bibit, penggunaan longline, tubenet, dan keramba. Van Oort mengungkapkan bahwa temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan produksi rumput laut di Indonesia.

Selain itu, Ingrid Weger berbagi wawasan tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam presentasi bertajuk Multi-stakeholder Collaboration for Food, Agriculture, and Nature. Mereka menekankan bahwa keberlanjutan dalam produksi pangan tidak bisa dicapai tanpa adanya kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, sektor swasta, hingga masyarakat lokal.
Acara ini merupakan bagian dari upaya FIKP UNHAS untuk terus memperluas wawasan dan pengetahuan dosen dan mahasiswanya, serta memperkuat kolaborasi internasional dalam penelitian dan pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. Melalui kegiatan seperti ini, FIKP UNHAS berharap dapat semakin berperan dalam upaya global untuk mencapai keberlanjutan di sektor pangan dan lingkungan.
Dengan berakhirnya kuliah umum ini, diharapkan kerja sama antara UNHAS dan Wageningen University tidak hanya berhenti pada satu kegiatan, tetapi berlanjut dalam bentuk penelitian bersama dan pertukaran ilmu yang lebih mendalam di masa depan.




